Di tengah pasar yang digerakkan oleh kandidat saat ini dan kurangnya talenta lokal, perusahaan rintisan harus memanfaatkan setiap jalan yang tersedia untuk tetap kompetitif.
Pada diskusi panel NextRise 2022 Seoul baru-baru ini, Charles Ferguson, General Manager APAC di Globalization Partners, membahas semakin pentingnya startup yang berbasis di Korea Selatan untuk memanfaatkan kumpulan bakat global. Panel dimoderatori oleh Gloria Lee, Kepala Kemitraan di Wanted Lab.
Mengatasi tantangan talenta
Meskipun pasar Korea Selatan dianggap sebagai salah satu ekosistem terkuat untuk perusahaan rintisan, pasar ini tidak kebal terhadap dampak kekurangan talenta yang sedang berlangsung, terutama sektor terkait teknologi.
Menurut Ferguson, saat ini pasar karyawan karena banyaknya peluang yang tersedia. Pencari kerja sekarang menganggap pengaturan kerja yang fleksibel sama pentingnya dengan paket kompensasi yang menarik.
Startup lebih rentan terhadap tantangan perekrutan ini karena kebutuhan mereka untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat. Selama tahap yang serba cepat ini, karyawan memiliki peran penting dalam masa depan organisasi mereka. Ferguson mengulangi sentimen ini, dengan mengatakan bahwa kesuksesan startup juga bergantung pada pembangunan dan pemeliharaan tim mereka.
Dengan demikian, Ferguson menyatakan bahwa startup dapat melihat kesenjangan bakat saat ini sebagai peluang. Meskipun perang demi bakat masih jauh dari selesai, fleksibilitas startup memungkinkan mereka merevisi pendekatan dan kebijakan mereka untuk mengakomodasi pencari kerja saat ini.
Ketangkasan dan fleksibilitas yang kuat
Ferguson percaya bahwa ukuran dan ketangkasan startup memberi mereka keunggulan kompetitif karena mereka dapat dengan mudah mengubah arah sesuai dengan permintaan pasar. Dalam hal ini, itu berarti menawarkan lebih banyak fleksibilitas kepada karyawan mereka.
Dalam survei Naver Corp. yang dipublikasikan di Pulse, 52.2 persen karyawan mengatakan mereka lebih memilih pengaturan kerja hibrida di mana mereka dapat bekerja baik di rumah maupun di kantor. 41.7 Persentase karyawan lain mengatakan bahwa mereka ingin bekerja dari rumah penuh waktu.
Mengingat harapan karyawan baru ini, perusahaan rintisan yang tangkas harus menggalakkan fleksibilitas untuk menarik dan mempertahankan talenta. Menurut Ferguson, “Ini adalah titik kritis waktu bagi startup untuk menegaskan ketangkasan mereka sebagai pembeda untuk menarik talenta ke dalam ekosistem mereka.”
Selain bekerja dari jarak jauh, Ferguson menambahkan bahwa perusahaan rintisan dapat memberikan peluang pengembangan diri yang menarik bagi karyawan mereka untuk belajar dan berperan dalam cara perusahaan mereka berkembang dan berkembang.
Selain menarik bakat baru dengan pengaturan kerja yang fleksibel dan peluang pengembangan diri, perusahaan besar juga harus menerapkan perubahan signifikan pada infrastruktur dan kebijakan mereka.
Namun, startup harus menerapkan ketangkasan mereka dengan hati-hati. Meskipun terdapat dorongan yang dapat dipahami untuk mengembangkan bisnis secepat mungkin dan berhasil dilakukan, hal ini harus dilakukan dengan patuh.
Membangun landasan yang kuat dan patuh
Ferguson menyamakan pendirian perusahaan untuk membangun rumah — meskipun melihat atap dan semua dinding sesegera mungkin merupakan hal yang menggembirakan, mengabaikan fondasi hanya akan mengakibatkan runtuh.
Hal yang sama juga berlaku untuk perusahaan rintisan karena harus ada fokus yang kuat pada kepatuhan sejak dini untuk memastikan tidak ada masalah struktural yang mahal dan sulit yang timbul saat melakukan penskalaan.
Ferguson menambahkan bahwa kepatuhan sangat penting untuk menarik investasi karena pemodal ventura tidak akan mempertimbangkan perusahaan rintisan jika mereka “tidak memiliki rencana bagaimana [mereka] akan membuktikan kemampuan [mereka] untuk patuh.”
Namun, tantangan kepatuhan dapat muncul saat mengembangkan tim Anda secara global. Setiap lokasi dan yurisdiksi memiliki seperangkat peraturan unik yang harus diikuti. Bahkan kota-kota di negara yang sama dapat memiliki undang-undang ketenagakerjaan dan perpajakan yang sangat berbeda. Peraturan di California, misalnya, mewajibkan perusahaan untuk membayar tenaga kerja mereka tidak kurang dari USD 15 per jam, sementara undang-undang untuk bisnis di Nevada yang berdekatan menetapkan upah minimum USD 9.50 per jam.
Ferguson menantang perusahaan rintisan untuk memandang kepatuhan sebagai cara membangun landasan yang kuat bagi kesuksesan jangka panjang mereka. Untuk merekrut dan mengelola talenta internasional secara taat aturan, ia merekomendasikan bekerja dengan mitra yang memiliki keahlian dan pemahaman yang diperlukan tentang peraturan setempat.
Manfaat lain dari memiliki mitra di lapangan adalah membantu perusahaan rintisan mendapatkan wawasan yang bermanfaat tentang pasar lokal. Ini sangat menguntungkan bagi startup karena mereka mengevaluasi kelayakan produk dan layanan mereka.
Melihat masa depan dengan optimisme
Lee menegaskan kembali bahwa perusahaan rintisan pasti akan menghadapi tantangan sulit saat mereka tumbuh, terutama seputar akuisisi talenta.
Ferguson mengakhiri diskusi dengan mendesak startup untuk terus mengejar ambisi global mereka, menghadapi tantangan saat ini seperti kekurangan talenta. Mereka dapat memanfaatkan dukungan dan keahlian solusi inovatif untuk mengatasi hambatan baru saat muncul di sepanjang perjalanan pertumbuhan mereka.
Dia mendorong startup untuk tidak takut dengan “awan gelap” di depan. “Anda adalah orang yang optimis. Anda berani. Dan Anda ingin sukses. Jadi, lihatlah saat ini sebagai hadiah yang sangat beruntung untuk keluar dan bertaruh pada ekspansi global, untuk mendapatkan akses ke talenta di pasar mana pun tanpa hambatan, tanpa batas... Dan kami akan hadir untuk membantu Anda meraih kesuksesan.”
Biarkan Globalization Partners menjadi mitra strategis Anda selama perjalanan Anda menuju kesuksesan global. Mulai bangun tim internasional Anda hari ini dan jadwalkan demo.